Archive for November, 2010

Tugas SIM 3

perbedaan System Life cycle (SLC) dengan System development Life cycle (SDLC)

Siklus hidup system merupakan penerapan pendekatan system untuk tugas mengembangkan dan menggunakan system berbasis computer. Siklus hidup system (SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan system atau subsistem informal berbasis computer.
Siklus hidup system terdiri dari 5 tahap :
– Perencanaan
Langkah-langkah dalam tahap perencanaan :
a. Menyadari masalah
b. Mendefinisikan masalah
c. Menentukan tujuan system
d. Mengidentifikasi kendala-kendala system
e. Membuat studi kelayakan
f. Mempersiapkan usulan penelitian system
g. Menyetujui atau menolak penelitian proyek
h. Menetapkan mekanisme pengendalian

– Analisis system
Adalah penelitian atas system yang telah ada dengan tujuan merancang system yang baru atau diperbaharui. Adapun tahapan dalam analisis system adalah
1. Mengumumkan penelitian system
2. Mengorganisasikan tim proyek
3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
4. Mendefinisikan kriteria kinerja system
5. Menyiapkan usulan rancangan
6. Menerima atau menolak rancangan
– Rancangan
Adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh system baru
– Penerapan
Merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu system yang bekerja.
Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan penerapan
b. Mengumumkan penerapan
c. Mendapatkan sumber daya perangkat keras
d. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
e. Menyiapkan database
f. Menyiapkan fasilitas fisik
g. Mendidik peserta dan pemakai
h. Masuk ke system baru
– Penggunaan
Terdiri dari 3 langkah :
1. Menggunakan system
2. Audit system
3. Memelihara sistem
Empat tahap yang pertama dinamakan siklus hidup pengembangan system (SDLC).
Siklus hidup system yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh manajer dari analisis system, pemrograman, dan operasi.
Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik, siklus itu antara lain :
* Mengidentifikasikan masalah, peluang dan tujuan.
* Menentukan sarat-sarat informasi.
* Menganalisis kebutuhan sistem.
* Merancang sistem yang direkomendasikan.
* Mengembangkan dan medokumentasikan perangkat lunak.
* Menguji dan mempertahankan sistem.
* Mengimplementasikan dan mengevaluasikan sistem

SIKLUS HIDUP SISTEM (SYSTEMS LIFE CYCLE)

General Systems Life Cycle (GSLC)

 
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem,
baik sistem biologis, fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun
fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)
Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat seperti berikut :

    |
    |                         +---------------+\
    |                        /:               :  \
    |                      /  :               :    \
    |                    /    :               :      \
    |                  /      :               :        \
    |                /        :               :          \
    |              /          :               :
    |  /--------+/            :               :
    | /    I    :     II      :      III      :    IV
    |/          :             :               :
    +-------------------------------------------------------------
     Development    Growth       Maturity       Deterioration         

            Gambar 4.1 : General Systems Life Cycle (GSLC)

Information Systems Life Cycle (ISLC)

 
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem
informasi. Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase,
yaitu :
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence
Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat seperti berikut :

    |
    |                         +---------------+\
    |                        /:               :  \
    |                      /  :               :    \
    |                    /    :               :      \
    |                  /      :               :        \
    |                /        :               :          \
    |              /          :               :
    |  /--------+/            :               :
    | /    I    :      II     :      III      :    IV
    |/          :             :               :
    +-------------------------------------------------------------
     Systems      Systems        Systems Operation  Systems
     Development Implementation (Maintenance)      Obsalescence
     (Design)

           Gambar  : Information Systems Life Cycle

Systems Development Life Cycle (SDLC)

 
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan
langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar 
terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu  :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan
(purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable). Apabila kegiatan
utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang
lebih rinci dapat digambarkan seperti berikut :

+-----------------------------------------------------------------+
:     ANALYSIS        :       DESIGN         :  IMPLEMENTATION    :
+-----------------------------------------------------------------+
                          :                      :
     +---------------+    :                      :
 +-->:     Problem   :    :                      :
 |   :    Detection  :    :                      :
 |   +---------------+  +-----------+          +-----------+
 +---------> |          | :         |          | :         |
 |   +---------------+  | : +---------------+  | : +--------------+
 |   :    Initial    :  | : :    Output     :  | : : Programming /:
 |   : Investigation :  | : :               :  | : :     test     :
 |   +---------------+  | : +---------------+  | : +--------------+
 +---------> |          | :         |          | :         |
 |   +---------------+  | : +---------------+  | : +--------------+
 |   :  Requirements :  | : :     Input     :  | : :  Training /  :
 |   :    Analysis   :  | : :               :  | : :    Other     :
 |   +---------------+  | : +---------------+  | : +--------------+
 +---------> |          | :         |          | :         |
     +---------------+  | : +---------------+  | : +--------------+
     : Generation of :  | : :     Files     :--+ : :    System    :
     : Alternatives  :  | : :               :    : :  Change Over :
     +---------------+  | : +---------------+    : +--------------+
             |          | :                      :
     +---------------+  | :                      :
     : Selection of  :--+ :                      :
     : Proper System :    :                      :
     +---------------+    :                      :
 Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC)

 
 
ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau
   sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan
   sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :

1. Problem detection
   a. Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin
               berkurang manfaatnya (memburuk).
   b. Hasil  : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang
               terjadi dalam sistem.

2. Initial investigation
   a. Tujuan :  Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada
                daerah-daerah yang menimbulkan permasalahan.
   b. Hasil   : Penjelasan sistem saat ini. 

3. Requirement analysis (determination of ideal systems)
   a. Tujuan   : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari
                 sistem
                 informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan
                 menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan
                 sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
   b. Hasil    : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.

4. Generation of system alternatives
   a. Tujuan   : Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem
                 dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini
                 dengan sistem idealnya.
b. Hasil       : Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan
                 digunakan untuk memperbaiki sistem.

5. Selection of proper system
a. Tujuan      : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan
                 menggunakan metodologi terstruktur, memilih
                 alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya
                 (sell) kepada management.
b. Hasil       : Hasil-hasil dari studi sistem.

DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
a. Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah
   yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan
   alternatif  sistem yang terbaik.Kegiatan yang dilakukan dalam
   tahap perancangan ini adalah :

6. Output design
   a. Tujuan    : Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan
                  dokumennya.
   b. Hasil     : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).

7. Input design
   a. Tujuan    : Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan
                  dilayar ke sistem informasi.
   b. Hasil     : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).

8. File design
   a. Tujuan     : Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan
                   dalam sistem informasi.
   b. Hasil      : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.

IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam
   kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan
   dibangunnya atau dikembangkannya.
b. Mengimplementasikan sistem yang baru.
c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :

9. Programming & testing
   a. Tujuan   : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam
                 kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa
                 pemograman tertentu, dan mengetest semua program
                 serta memastikan semua fungsi / modul program dapat
                 berjalan secara benar.
   b. Hasil    : Coding program dan spesifikasi program.

10.Training
   a. Tujuan  : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan
                sistem, persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas
                lain yang mberhubungan denganp pelatihan
               (buku-buku panduan sistem).
   b. Hasil   : Rencana pelatihan sistem, modul-modul latihan dan
                sebagainya.

Tsunami Sudah Ada Sejak 8.000 Tahun Lalu

Suasana kota Talcahuano, Cile, usai gempa bumi dan tsunami. Gempa berkekuatan 7,2SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin 25 Oktober 2010, menimbulkan serangan gelombang maut, tsunami. Seluruh pemukiman yang berada di pantai barat gugusan kepulauan itu diterjang tsunami sehingga menewaskan lebih dari 400 orang.

Indonesia tidak lagi asing dengan bencana itu. Pada Desember 2004, tsunami besar terjadi di Aceh. Lalu tiga bulan berikutnya terjadi di Nias. Setahun lagi, tepatnya 17 Juli 2006, tsunami juga terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.

Rekam jejak tunami ternyata sudah terjadi sejak tahun 6.000 Sebelum Masehi. Laman media ilmiah Livescience.com mencatat daftar tsunami maha dahsyat yang pernah terjadi di bumi.

6.000 SM

Gugusan salju besar di Sisilia longsor dan jatuh ke laut. Longsor yang terjadi pada 8 ribu tahun lalu ini memicu bencana tsunami tersebar di Laut Mediterrania. Tidak ada catatan sejarah bencana ini. Hanya para ilmuwan geologi memperkirakan tsunami dengan kecepatan 320 kilometer per jam ini mencapai ketinggian gedung 10 lantai.

1 November 1755

Setelah gempa yang menghancurkan Lisbon, Portugal, dan mengguncang sebagian besar Eropa. Orang-orang banyak yang berlindung di perahu. Namun, tsunami justru terjadi. Tak pelak bencana ini menewaskan lebih dari 60 ribu orang.

27 Agustus 1883

Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda, memicu tsunami yang menenggelamkan pesisir Sumatera, Jawa bagian utara, dan Kepulauan Seribu. Kekuatan gelombang bisa menyeret karang seberat 600 ton ke pantai. 36 ribu orang meninggal sia-sia.

15 Juni 1896

Gelombang setinggi 30 meter muncul sesaat setelah terjadi gempa di Jepang. Seluruh pantai timur disapu tsunami itu. 27 ribu orang meninggal.

1 April 1946

Gempa besar di Alaska menimbulkan gelombang besar di Hawaii. Bencana yang sering disebut sebagai misteri “April Fools Tsunami” itu menewaskan 159 orang.

9 Juli 1958

Gempa berkekuatan 8,3 SR di Alaska menyebabkan gelombang besar hingga 576 meter di Teluk Lituya, Alaska. Ini merupakan tsunami terbesar yang tercatat di zaman modern.

Untung saja, tsunami terjadi di tempat terisolir, sehingga tidak menimbulkan banyak korban. Tsunami ini hanya menyebabkan dua nelayan meninggal dunia, karena kapalnya  karam diterjang ombak.

22 Mei 1960

Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat sebesar 8,6 SR di Chile. Gempa ini menciptakan tsunami yang menghantam Pantai Chile dalam waktu 15 menit. Gelombang tinggi terjadi hingga 25 meter. Tsunami ini menewaskan 1.500 orang di Chile dan Hawaii.

27 Maret 1964

Gempa Alaska “Good Friday” berkekuatan 8,4 SR, menimbulkan gelombang 67 meter di kawasan Valdez Inlet, Alaska. Gelombang dengan kecepatan 640 kilometer per jam ini menewaskan lebih dari 120 orang. Sepuluh orang di antaranya dari Crescent City, California, yang juga mendapat kiriman ombak setinggi 6,3 meter.

23 Agustus 1976

Tsunami di Filipina barat daya menewaskan 8 ribu orang. Gelombang besar ini juga dipicu gempa bumi di sekitar pantai.

17 Juli 1998

Gempa dengan kekuatan 7,1 SR menghasilkan tsunami di Papua Nugini. Gelombang besa dengan cepat membunuh 2.200 orang.

26 Desember 2004

Gempa maha dahsyat dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa paling besar sepanjang 40 tahun terakhir ini menimbulkan gelombang tinggi di Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika,Setidaknya 320 ribu orang dari delapan negara meninggal dunia. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.

28 Maret 2005

Tiga bulan kemudian tsunami juga terjadi di Sumatera. Gempa di lepas pantai Nias yang berkekuatan 8,7 SR itu memicu tsunami besar yang menewaskan 1.300 orang di Pulau Nias, Sumatera Barat.